PrEP adalah pemberian obat antiretroviral (ARV) yang bertujuan agar seseorang tidak terinfeksi HIV. PrEP harus ditawarkan sebagai pilihan pencegahan tambahan untuk orang yang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HIV sebagai bagian dari kombinasi pencegahan HIV (WHO: PrEP module for PrEP Users, 2017).
Jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seksual hingga lebih dari 90%. Penggunaan PrEP diharapkan dapat memutus mata rantai penularan HIV. Pada jangka panjang, pemberian PrEP juga dapat memberikan dampak pada penurunan angka kejadian morbiditas dan kematian akibat HIV yang dapat menimbulkan kerugian bagi individu dan masyarakat.
PrEP dapat dikonsumsi saat seseorang memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV dan bisa dihentikan jika risiko tersebut sudah rendah atau tidak ada, sehingga PrEP tidak perlu diminum terus-menerus seperti ARV untuk pengobatan. Namun demikian, tingkat perlindungan PrEP untuk mencegah infeksi HIV sangat berkorelasi dengan kepatuhan dan perlu digunakan sesuai dengan aturan penggunaan. Semakin patuh seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat perlindungan yang didapatkan dari PrEP. Kepatuhan yang kurang optimal akan kurang memberikan manfaat perlindungan yang diharapkan.
Rejimen PrEP
Obat ARV yang digunakan dalam program PrEP di Indonesia adalah TDF/FTC dan TDF/3TC.
Tabel Obat ARV untuk Program PrEP di Indonesia
Nama Obat | Dosis |
Tenofovir disoproxil fumarate (TDF) / Emtricitabine (FTC) | 300 mg TDF dan 200 mg FTC |
Tenofovir disoproxil fumarate (TDF) / Lamivudine (3TC) | 300 mg TDF dan 300 mg 3TC |
Aturan Konsumsi PrEP
Ada dua metode utama dalam mengonsumsi PrEP: PrEP Daily (Setiap Hari) dan PrEP Event-Driven (Sesekali/On Demand/2-1-1).
1. PrEP Daily (Setiap Hari)
Minum 1 tablet PrEP setiap hari, pada waktu yang sama agar efektivitasnya optimal. Dibutuhkan waktu sekitar 7 hari agar PrEP efektif dalam melindungimu dari paparan HIV.
Keunggulan PrEP Daily:
- Memberikan perlindungan kontinu jika dikonsumsi dengan disiplin.
- Tidak perlu merencanakan waktu konsumsi terkait aktivitas seksual.
- Cocok bagi mereka yang berisiko tinggi dan memiliki frekuensi seks yang tidak dapat diprediksi.
2. PrEP Event-Driven (On Demand / 2-1-1)
2 tablet PrEP diminum sebelum berhubungan seks.
1 tablet lagi diminum 24 jam setelah dosis pertama.
1 tablet terakhir diminum 24 jam setelah dosis kedua (total 4 tablet jika hanya satu kali aktivitas seksual).
Jika hubungan seks berlangsung beberapa hari berturut-turut, lanjutkan minum 1 tablet per hari sampai 2 hari setelah terakhir berhubungan seks.
Keunggulan PrEP Event-Driven:
- Tidak perlu minum obat setiap hari, hanya saat diperlukan.
- Cocok bagi mereka yang tidak aktif secara seksual setiap hari.
Lalu, Mana yang Lebih Baik?
Gunakan PrEP Daily jika kamu berhubungan seks secara rutin dan ingin perlindungan tanpa harus merencanakan waktu konsumsi. Gunakan PrEP Event-Driven jika kamu jarang berhubungan seks, tetapi ingin tetap terlindungi saat melakukan hubungan seksual.
Memilih metode yang tepat bergantung pada gaya hidup dan kebutuhan individu. Yang terpenting, pastikan untuk mengonsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum mulai menggunakan PrEP!
Leave a Reply