Apakah Transgender Merupakan Gangguan Mental

Transgender adalah istilah payung yang merujuk pada individu yang identitas gender atau ekspresi gendernya tidak sesuai dengan jenis kelamin yang diberikan saat lahir. Identitas gender merujuk pada perasaan internal seseorang mengenai dirinya sebagai laki-laki, perempuan, atau bukan keduanya sedangkan ekspresi gender mengacu pada cara seseorang mengekspresikan identitas gendernya kepada orang lain melalui perilaku, pakaian, gaya rambut, suara, atau karakteristik tubuh. Istilah “trans” terkadang digunakan sebagai singkatan dari “transgender.”

Meskipun istilah transgender umumnya dapat digunakan, tidak semua orang yang penampilan atau perilakunya tidak sesuai dengan norma gender akan mengidentifikasi dirinya sebagai transgender.

Apakah Transgender Merupakan Gangguan Mental?

Suatu kondisi psikologis dianggap sebagai gangguan mental hanya jika kondisi tersebut menyebabkan tekanan emosional yang signifikan atau disabilitas. Banyak orang transgender tidak mengalami identitas gender mereka sebagai sesuatu yang menyebabkan tekanan emosional atau disabilitas, yang menunjukkan bahwa menjadi transgender bukanlah gangguan mental.

Bagi individu transgender, tantangan utama adalah menemukan sumber daya yang terjangkau, seperti konseling, terapi hormon, prosedur medis, dan dukungan sosial yang diperlukan untuk mengekspresikan identitas gender mereka secara bebas serta meminimalkan diskriminasi. Berbagai hambatan lain juga dapat menyebabkan tekanan emosional, termasuk kurangnya penerimaan dalam masyarakat, pengalaman diskriminasi langsung maupun tidak langsung, atau kekerasan. Pengalaman-pengalaman ini dapat membuat banyak individu transgender lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, atau gangguan terkait dibandingkan dengan individu cisgender.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), individu yang mengalami ketidaksesuaian gender yang intens dan persisten dapat diberikan diagnosis “gender dysphoria” (disforia gender). Beberapa pihak berpendapat bahwa diagnosis ini secara tidak tepat memandang ketidaksesuaian gender sebagai gangguan dan seharusnya dihapus. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa diagnosis ini perlu dipertahankan agar individu transgender tetap memiliki akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Sistem Klasifikasi Penyakit Internasional (International Classification of Diseases atau ICD) saat ini sedang dalam proses revisi, dan kemungkinan akan ada perubahan terhadap klasifikasi saat ini yang menyebut ketidaksesuaian gender yang intens dan persisten sebagai “gangguan identitas gender” (gender identity disorder).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *